Resensi Buku: A Man and His Cat

nana
2 min readJul 20, 2021

--

sumber: Dokumentasi Pribadi

Bagiku yang tidak pernah memiliki hewan peliharaan, ini merupakan kisah yang menarik. Dulu, aku takut sekali dengan kucing, alasannya adalah takut dicakar atau digigit, karena kelihatannya mengerikan sekali. Suatu waktu, pernah ada kucing yang gelendotan di kakiku dan aku mati-matian menahan ketakutan, tapi, di sisi lain aku merasa perasaan berbunga-bunga. Seandainya aku tidak takut, pasti sudah kuelus-elus.

Berjalannya waktu, aku berjuang untuk melawan rasa takut. Perlahan, sekarang aku sudah bisa mengelus kucing dan memberi makan. Ternyata seperti ini rasanya bersahabat dengan seekor kucing!

Lalu, aku merasakan bahwa aku menyukai kucing dan tingkah laku anehnya yang ajaib. Sering aku menemukan diriku mencari video kucing-kucing di situs video, tidak tahu mengapa, gemas saja dan lucu sebagai hiburan. Tentu saja pengetahuanku soal kucing sangat minim. Ditambah aku masih takut dengan kucing. Lalu, aku menemukan komik ini. Awalnya aku sudah mengetahui jalan cerita setelah membaca online, tapi setelah tahu akan diterbitkan di penerbit lokal, aku memutuskan untuk beli karena penasaran. Apalagi dicetak dalam versi premium yang mana bahan kertasnya yang tebal dan bagus. Menurutku art-nya juga oke.

Intinya, komik ini menceritakan kehidupan seorang pria tua bersama seekor kucing yang bernama Fukumaru. Pria ini memutuskan untuk memelihara kucing setelah istrinya sudah meninggal. Jadi, tersebutlah cerita hari-hari si pria tua bersama kucingnya yang imut itu.

Awalnya di toko, tidak banyak yang menaruh perhatian kepada Fukumaru. Dan juga Fukumaru sudah bukan seekor kitten lagi, jadi tidak banyak yang menaruh minat. Akibat sering menunggu namun tidak datang uluran tangan seseorang yang untuknya dan kehilangan harapan berkali-kali, Fukumaru menyerah dan pasrah dengan nasibnya.

Namun, hidupnya berubah ketika pria ini datang ke kehidupannya. Fukumaru yang awalnya tidak percaya diri dan menganggap rendah dirinya sendiri, perlahan demi perlahan belajar untuk menjadi pemberani.

tidak hanya terjadi perubahan yang merebak di dalam diri Fukumaru. Begitu juga dengan si pria tua. Yang awalnya dia tidak pernah membawa hewan ke rumahnya untuk menemaninya, belajar banyak hal. Malah dia sangat sayang sekali dengan Fukumaru. Kau mungkin akan tersenyum geli melihat pria ini membeli banyak barang-barang mahal untuk Fukumaru, namun semua itu tidak semenarik kotak bekas!

Perasaanku saat membacanya adalah, hangat dan menenangkan. Ceritanya tidak berat, isinya menceritakan kehidupan sehari-hari. Kisah-kisah daily life gitu. Oh, dan juga ada bumbu sedikit demi sedikit masa lalu si pria tua. Entah itu masa kecilnya, atau masa-masa bersama sang isti yang telah tiada.

Oleh karena itu, menurutku komik ini cocok sekali dibaca di sore hari bersama teh hangat, dan mungkin akan lebih bagus sekali apabila ada kucing gembul di pangkuanmu yang mendengkur lelap! :-)

--

--

nana

A handful of rice, some miso, and a few vegetables to suffice for the day.